Untuk mengingatmu

Aku merindukanmu.
Oya kau benar
kalimatku terlalu klise.
Tapi kau harus percaya,
bahwa aku merindukanmu.
Bahkan sangat sangat merindukanmu.

Saat itu,
aku pikir kau melupakanku
kau sudah tak mengingatku lagi.
Kau bertanya kapan?
Saat itu.
Saat kau memasuki ruangan itu.
Ruangan berwarna putih kehijau hijauan.
Ah, aku tak bisa mendeskripsikannya.
Ruangan yang sangat khas dengan bau obat obatan.
Ruangan yang terdapat satu lampu besar tepat di atasmu.
Ruangan yang membuatmu pergi.
Ruangan yang membuatku menyimpan kerinduan
teramat sangat saat ini.

Kau tau?
Ternyata aku salah.
Salah besar.
Ternyata saat itu,
Kau masih mengingatku,
Kau masih menyebut namaku,
Kau masih menitipkan salam untukku
sebelum Kau memasuki ruangan itu.
Aku terharu mendengarnya.
Terimakasih telah mengingatku saat itu.

Kau tau?
Saat itu,
saat kau pergi.
Aku merasa duniaku runtuh,
aku merasa ingin ikut bersamamu.
Tapi saat itu,
taada yang tau akan perasaanku.
Perasaan seorang gadis cilik
yang ditinggalkan oleh seseorang
yang sangat berarti baginya.

Bolehkah aku meminta sesuatu?
Tolong tunggu aku.
Tunggu aku di tempatmu sekarang.
Tunggu aku di tempat indah itu.
Tempat yang selalu di mimpikan banyak orang.
Tunggu aku untuk bisa bersamamu lagi.
Tunggu aku....

Kau tau?
Bagaimana hidupku sekarang?
Ya sepertinya Kau sudah tau
bahwa hidupku sekarang
terlalu klise.
Terlalu banyak drama.
Terlalu banyak sandiwara.
Kadang aku muak,
tapi seperti yang selalu Kau bilang
Aku harus tetap menjalaninya,
apapun itu.
Tapi perlu Kau tau
Aku membutuhkanmu....

Kau tau?
Sekarang aku sadar,
aku tak akan pernah
menemukan orang sepertimu lagi.
Taakan pernah.
Bahkan sahabatku yang sekarang,
taakan pernah menggantikanmu.

Sekarang aku sadar,
ini semua terjadi karena
Tuhan menyayangimu.
Agar Kau tak usah lagi menahan semua rasa sakit itu.
Agar Kau tak perlu lagi pura pura baik baik saja didepanku.

Sekarang aku sadar,
hatimu terlalu baik
bahkan terlalu sempurna
untuk ukuran bocah cilik saat itu.




Maafkan aku yang tlah membuka kisah ini.
Aku terlalu merindukanmu
dan aku tak kuat lagi untuk menahannya.

posted under |

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Welcome Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Post

About Me

Daffodil Blog
Lihat profil lengkapku

Blogger news

Blogger templates

Blogroll

Followers


Recent Comments